Waspa Obesitas Dapat Menyebabkan Penyakit Jantung
Mencapai dan menjaga berat badan yang sehat selama hidup merupakan salah satu faktor utama untuk menurunkan resiko PJPD. (Dinkes Prov Yogyakarta, 2014).
Data dari Framingham (2008), menunjukkan bahwa apabila setiap individu mempunyai berat badan optimal, maka akan terjadi penurunan kejadian penyakit jantung koroner sebanyak 25% dan stroke/cerebro vascular accident (CVA) sebanyak 3,5%. Penurunan berat badan diharapkan dapat menurunkan tekanan darah, memperbaiki sensitivitas insulin, pembakaran glukosa dan menurunkan dislipidemia (Malau, 2011).
Laporan FAO/WHO/UNU (1985), menyatakan bahwa batasan berat badan normal orang dewasa ditentukan berdasarkan nilai Body Mass Index (BMI). Di Indonesia istilah Body Mass Indeks diterjemahkan menjadi Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan, maka mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang penggunaan IMT berlaku untuk orang yang berumur > 18 tahun (Lutfah, 2013).
Adapun rumus perhitungan IMT menurut Lutfah (2013) adalah sebagai berikut:
IMT = Berat Badan (kg) : Tinggi Badan (m)x Tinggi Badan (m)Menurut Waspadji (2003), obesitas merupakan faktor independen terhadap penyakit jantung koroner, berhubungan erat dengan kadar kolesterol serum, tekanan darah, dan toleransi glukosa. Pada penelitiannya menunjukkan bahwa penderita yang memiliki IMT >25 lebih banyak yang menderita penyakit jantung koroner.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar